Sejarah di dirikan nya Sirkuit Sentul
Usaha dalam membangun sirkuit Formula Satu kedua di Asia setelah Jepang adalah di Indonesia, sekitar lima belas tahun yang lalu ketika Hutomo Mandala Putra - putra presiden Republik Indonesia kala itu H.M. Soeharto - mempelopori pembangunan sebuah sirkuit di Sentul.
Dengan panjang 4,12 kilometer, Sirkuit International Sentul diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara Formula Satu, hingga akhirnya pada tahun 1997, krisis moneter di Asia menyebabkan hal tersebut menjadi tidak mungkin dilaksanakan. Rampung pada tahun 1994, fasilitas yang ada kini telah sedikit tertinggal oleh perkembangan zaman, hingga menyebabkan ia tidak cocok untuk menyelenggarakan ajang yang super cepat sekelas Formula Satu.
Namun, sirkuit ini tetap cocok bagi pembalap untuk berkompetisi di ajang Asian Formula 3 Super Series. Setelah diadakan beberapa perbaikan di beberapa bagian sirkuit untuk mencapai standar yang ditetapkan FIA untuk menyelenggarakan balapan seperti A1 Grand Prix, yaitu tingkat 2 (tingkat 1 adalah standar untuk menyelenggarakan balapan sekelas F1) maka sirkuit sentul akhirnya dapat menyelenggarakan A1 Grand Prix selama dua musim (2005-06 dan 2006-07).
Awal Sirkuit Sentul Internasional adalah "gila" dari penggemar otomotif yang berdedikasi profesi mereka, untuk menjadi profesional di dunia otomotif. Bakat dan potensi menjadi mentah tanpa fasilitas pendukung yang mendistribusikan. Facilties anaknya, di waktu itu jelas bahwa dunia otomotif di Indonesia kekurangan dalam fasilitas yang mengasah bakat untuk mendorong prestasi dalam menerima. Dalam sebuah negara besar ini hanya ada satu sirkuit, di Sirkuit Ancol. Bahkan yang tidak sesuai digunakan untuk membuat acara internasional. Oleh karena itu, nasional racers hanya bersaing dengan satu sama lain. Prestasi mereka tidak optimal mendorong. Oleh karena itu, ketika Sirkuit Ancol harus dibongkar karena tidak sesuai lagi dengan DKI Jakarta Master Plan, mimpi membangun sirkuit yang memenuhi peraturan FIA yang muncul. Pilihan jatuh ke daerah diukur 78 hektar di Desa Sentul. Yang dari sini nama Sirkuit Sentul telah diperoleh. Proyek pengembangan Sirkuit Sentul yang dimulai pada akhir Januari 1992. Desain dan konstruksi yang diawasi oleh Komisi Keselamatan FIA (Fédération Internationale de l'Automobile). Bahkan John Corsmit sendiri, yang FIA kepala keamanan selama periode tersebut, telah terlibat langsung dalam pengawasan proyek besar. Nya adalah penting dalam mencapai judul "Sirkuit Internasional", sebuah peraturan mutlak untuk dapat terus prestisius internasional balap acara, seperti GP 500 dan Formula 1. Langkah demi langkah, mimpi menjadi lebih dekat dengan kenyataan. Sirkuit Sentul lunak Membuka dilaksanakan pada Desember 6 th, 1992. Sirkuit Sentul Grand Opening berlangsung pada 22 Agustus 1993, dan kehormatan dengan Grand Prix Indonesia'93, dengan acara utama Brabham Formula Race. Sirkuit Sentul juga mengembangkan kawasan dengan bangunan Sirkuit Karting arena di sisi utara, dan ini juga Sirkuit karting telah kompetisi untuk tingkat nasional maupun daerah ini adalah salah satu sejarah berdirinya sirkuit sentul...
Data sirkuit
Sirkuit Sentul 1994
Panjang lintasan: 4,12 km (2,56 mil)
Lebar lintasan: 15 m
Lintasan lurus terpanjang: 900 m
Lisensi sirkuit FIA tingkat 2.
50 garasi pit
2 tribun duduk tertutup
Fasilitas
Lintasan Grand Prix (ilustrasi kanan atas)
Motocross, Autocross dan Sirkuit Go-Kart (ilustrasi kanan atas)
Hotel internasional bintang tiga
Bungalow
Lapangan golf internasional
Restoran
Pusat rekreasiPaddock Scrutineering Grha Istirahat Pembalap Grha Perlengkapan
S P B U Landasan Helikopter P M K Pusat Kesehatan
Menara Kontrol Room Media & Press Center Lahan Parkir VIP Main Stand
Sub Stand Victory Tower Gerbang Utama Gerbang Samping
Lahan Parkir Water Storage Pos Penjagaan Sungai Cigede
Pembangkit Listrik Hospitality Suites Cottage
Sumber :http://www.frozenyuan.com/2012/12/sejarah-sirkiut-sentul.html
Usaha dalam membangun sirkuit Formula Satu kedua di Asia setelah Jepang adalah di Indonesia, sekitar lima belas tahun yang lalu ketika Hutomo Mandala Putra - putra presiden Republik Indonesia kala itu H.M. Soeharto - mempelopori pembangunan sebuah sirkuit di Sentul.
Dengan panjang 4,12 kilometer, Sirkuit International Sentul diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara Formula Satu, hingga akhirnya pada tahun 1997, krisis moneter di Asia menyebabkan hal tersebut menjadi tidak mungkin dilaksanakan. Rampung pada tahun 1994, fasilitas yang ada kini telah sedikit tertinggal oleh perkembangan zaman, hingga menyebabkan ia tidak cocok untuk menyelenggarakan ajang yang super cepat sekelas Formula Satu.
Namun, sirkuit ini tetap cocok bagi pembalap untuk berkompetisi di ajang Asian Formula 3 Super Series. Setelah diadakan beberapa perbaikan di beberapa bagian sirkuit untuk mencapai standar yang ditetapkan FIA untuk menyelenggarakan balapan seperti A1 Grand Prix, yaitu tingkat 2 (tingkat 1 adalah standar untuk menyelenggarakan balapan sekelas F1) maka sirkuit sentul akhirnya dapat menyelenggarakan A1 Grand Prix selama dua musim (2005-06 dan 2006-07).
Awal Sirkuit Sentul Internasional adalah "gila" dari penggemar otomotif yang berdedikasi profesi mereka, untuk menjadi profesional di dunia otomotif. Bakat dan potensi menjadi mentah tanpa fasilitas pendukung yang mendistribusikan. Facilties anaknya, di waktu itu jelas bahwa dunia otomotif di Indonesia kekurangan dalam fasilitas yang mengasah bakat untuk mendorong prestasi dalam menerima. Dalam sebuah negara besar ini hanya ada satu sirkuit, di Sirkuit Ancol. Bahkan yang tidak sesuai digunakan untuk membuat acara internasional. Oleh karena itu, nasional racers hanya bersaing dengan satu sama lain. Prestasi mereka tidak optimal mendorong. Oleh karena itu, ketika Sirkuit Ancol harus dibongkar karena tidak sesuai lagi dengan DKI Jakarta Master Plan, mimpi membangun sirkuit yang memenuhi peraturan FIA yang muncul. Pilihan jatuh ke daerah diukur 78 hektar di Desa Sentul. Yang dari sini nama Sirkuit Sentul telah diperoleh. Proyek pengembangan Sirkuit Sentul yang dimulai pada akhir Januari 1992. Desain dan konstruksi yang diawasi oleh Komisi Keselamatan FIA (Fédération Internationale de l'Automobile). Bahkan John Corsmit sendiri, yang FIA kepala keamanan selama periode tersebut, telah terlibat langsung dalam pengawasan proyek besar. Nya adalah penting dalam mencapai judul "Sirkuit Internasional", sebuah peraturan mutlak untuk dapat terus prestisius internasional balap acara, seperti GP 500 dan Formula 1. Langkah demi langkah, mimpi menjadi lebih dekat dengan kenyataan. Sirkuit Sentul lunak Membuka dilaksanakan pada Desember 6 th, 1992. Sirkuit Sentul Grand Opening berlangsung pada 22 Agustus 1993, dan kehormatan dengan Grand Prix Indonesia'93, dengan acara utama Brabham Formula Race. Sirkuit Sentul juga mengembangkan kawasan dengan bangunan Sirkuit Karting arena di sisi utara, dan ini juga Sirkuit karting telah kompetisi untuk tingkat nasional maupun daerah ini adalah salah satu sejarah berdirinya sirkuit sentul...
Data sirkuit
Sirkuit Sentul 1994
Panjang lintasan: 4,12 km (2,56 mil)
Lebar lintasan: 15 m
Lintasan lurus terpanjang: 900 m
Lisensi sirkuit FIA tingkat 2.
50 garasi pit
2 tribun duduk tertutup
Fasilitas
Lintasan Grand Prix (ilustrasi kanan atas)
Motocross, Autocross dan Sirkuit Go-Kart (ilustrasi kanan atas)
Hotel internasional bintang tiga
Bungalow
Lapangan golf internasional
Restoran
Pusat rekreasiPaddock Scrutineering Grha Istirahat Pembalap Grha Perlengkapan
S P B U Landasan Helikopter P M K Pusat Kesehatan
Menara Kontrol Room Media & Press Center Lahan Parkir VIP Main Stand
Sub Stand Victory Tower Gerbang Utama Gerbang Samping
Lahan Parkir Water Storage Pos Penjagaan Sungai Cigede
Pembangkit Listrik Hospitality Suites Cottage
Sumber :http://www.frozenyuan.com/2012/12/sejarah-sirkiut-sentul.html
1 komentar:
A map was studied by Columbus before the trans-Atlantic cruise that had been cleaned using computer software
http://www.suksestoto.com/